Beberapa Hal Menarik Tentang Descendants of The Sun (DOTS)

Assalamu'alaikum pembaca yang budiman.
Bertemu lagi kali ini dengan saya dalam suasana yang agak mendung tentunya. Yah meskipun sudah agak telat tak apalah rasanya kalau kita bahas mengenai drama korea yang 3 bulan lalu menjadi buah bibir di negaranya bahkan dibeberapa negara penyuka k-drama. Yuk kita intip beberapa hal menarik dari serial drama ini. Itung-itung sebagi pengingat bagi yang sudah nonton atau sebagai rujukan bagi yang belum nonton.
    
  1. Biaya yang fantastis untuk menciptakan efek yang fantastisDikabarkan diperlukan dana hingga 140 miliar rupiah hingga selesai pembuatan drama ini. Sebagian besar digunakan untuk membuat negara khayalan Urk yang mempesona. Diperlukan juga beberapa efek CGI pada beberapa scene utama. Selain itu digunakan juga untuk syuting di Yunani yang mengambil latar pantai yang terdapat Bangkai Kapal yang seolah-olah itu berada dinegara Urk. Belum juga dengan Helikopter yang wara-wiri yang tentunya membuat biaya semakin membengkak. Luar biasa bukan?
  2. Dibuat sebuah tempat khayalan di bumi sebagai tempat berkembanganya konflik utama drama ini. Entah dilatarbelakangi oleh apa, saya menebak hal ini disebabkan agar tidak menimbulkan konflik antar negara akibat cerita yang memang dibuat kompleks dan melibatkan banyak negara. Di sisi lain, saya berpikir bahwa akan menjadi lebih asyik jika penonton diberikan kebebasan berimajinasi tentang lokasi yang dijadikan tempat cerita drama ini. Lokasi itu dinamakan negara Urk. Sersan Gong, salah satu Tentara Penjaga Perdamaian yang pernah dikirim ke Negara Urk  bilang bahwa gadis Urk cantik-cantik. Para artis bekerja di ladang. Para penyanyi memetik anggur. Terjadi peperangan di antara Urk dan Urk utara. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya misil buatan Rusia yang ditembakkan dari Urk Utara menuju Urk. Cerita drama ini berkembang ketika Negara Urk masih diduduki Tentara Perdamaian PBB akibat perang saudara yang berkepanjangan. Bisa anda bayangkan kan bagaimana suasana sebuah negara pasca perang yang masih diduduki Tentara Penjaga Perdamaian PBB? Ya, tentu saja sebuah negara tanpa pemerintahan. Perdagangan senjata, human trafficking, pembersihan ranjau sisa peperangan serasa menjadi masalah yang kunjung selesai.
  3. Mengangkat percintaan di akhir usia romantis.  Bisa anda hitung berapa umur seorang dokter spesialis bedah yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun? Atau seorang perwira tentara yang sudah bertugas lebih dari 10 tahun. Sudah cukup tua kan? Tentu anda tidak akan menjumpai "scene" dimana seorang perempuan ngambek karena telpon tak diangkat ataupun sms cuma di read doang. Masing-masing tokoh juga sudah selesai dengan dirinya sendiri atau malah terlibat terlalu dalam dalam kehidupan profesinya. Tentu akan menjadi menarik jika seorang dokter dan tentara ditugaskan bersama di daerah bekas konflik dimana mereka bahu-membahu menghadapai setiap persoalan dengan sudut pandang mereka masing-masing. Dan sang kapten pun selalu tak putus asa menyampaikan cintanya pada sang dokter. Entah sudah beberapa kali (sepertinya tiga kali). Sebanyak itu pula cinta itu tak terbalas oleh lisan. Meski pada dasarnya hati mereka berpaut, namun karena tugas dan profesi mereka yang rumit membuat hubungan mereka seperti ada namun tiada atau tiada namun ada. ah entahlah.
  4. Menyajikan sisi humanisme dari profesi kedokteran. Song Hye Kyo sangat brilian memerankan sosok dr. Kang Myo Yeon yang merepresentasikan bagaimana seharusnya seorang dokter bersikap. Bagaimana dr. Kang Myo Yeon berdialog (berdebat) dengan Kapten Yoo Shi Jin tentang nilai humanisme yang berada diatas apapun di dunia ini. Iya karena tugas seorang dokter adalah membuat seseorang yang terluka atau sakit agar tetap hidup. Tak peduli ia seorang yang baik ataupun penjahat. Terbukti dari beberapa episode yang ada kejadian-kejadian yang menguji sisi humanisme dr. Kang diuji. Dari menyelematkan nyawa seorang pimpinan negara arab sampai mengobati luka orang yang hendak membunuhnya. So sweet bukan?
  5. Mengangkat sisi patriotik seorang prajurit.  Anda tentu tahu tugas seorang prajurit bukan? Melindungi anak-anak, wanita cantik dan orang tua. Oh tidak sesederhana itu tentunya. Tugas seorang prajurit adalah melindungi seluruh tumpah darah dan semua rakyat yang berdiam di suatu negara meskipun harus mengorbankan nyawa ataupun menumpahkan darah orang lain. Di dua sisi yang saling bertolak belakang itulah yang membuat drama ini seakan menarik. Bagaimana mungkin dua profesi dengan dua nilai berbeda saling bertemu dan bersatu dalam cinta.
  6. Plot yang berjalan kencang dan selalu melibatkan tokoh utama.  Anda tidak akan menjumpai  adegan (scene) dimana sang tokoh perempuan jatuh dari jurang dan ditemukan pria lain lantas jatuh cinta dengan lelaki yang menemukannya. Plot selalu maju dan selalu tentang mereka berdua. dr Kang dan Kapten Yoo. Setiap konflik yang ada serasa sebagai batu ujian bagi hubungan mereka yang rumit yang membuat kedua tokoh semakin dewasa dan semakin bisa menerima kondisi pasangan masing-masing. Kisah percintaan yang cukup diberi porsi selain kisah sang dokter dan tentara ini hanyalah kisah tentang Wakil Kapten Sersan Seo dengan Dokter Tentara Yoon
  7. Konflik Korsel dan Korsel yang dikemas dari sisi berbeda.   Di episode awal anda sudah disuguhi adegan pembebasan tentara Korsel yang di tawan oleh pihak Korut. Terdapat adegan duel fisik yang asyik antara Kapten Tim Alpha sebagai Tim Pembebasan Sandera Korsel melawan Kapten dari Korea Utara. Namun diakhir laga sandera dapat dibebaskan melalu kesepakatan damai. Tak ada korban jiwa yang bisa mengakibatkan dendam di kedua belah pihak. Sekali lagi sepertinya ada pesan damai yang ingin disampaikan oleh Korsel kepada Korea Utara selain memang drama ini memang drama tentang percintaan yang membawa pesan perdamaian.
  8. Blunder sang Produser Eksekutif. Sang Produser  Eksekutif DOTS, Kim Woo Taek melakukan kesalahan substansial dengan memberikan spoiler bahwa akan ada yang pemain utama yang mati di akhir cerita seperti yang dikutip Strait Times dari wawancara dengan JongAng IIbo. Hal ini mengundang gelombang protes dari para penggemar serial drama ini. Akhirnya Sang Produser pun membuat revisi atas naskah yang sudah disusun. Sang pemain utama tetap hidup sehingga menjadi akhir cerita happy ending. Akan tetapi , akhir kisah yang happy ending untuk jenis drama seperti DOTS ini terasa kurang bisa diterima karena terasa tidak masuk akal.
          Demikian sedikit hal menarik yang bisa penulis sajikan. Ada yang mau menambahkan?
Salam Damai.

Komentar

Postingan Populer