Goodbye America, Sayonara Korea atau Jerman yang Sudah Tidak Berasa?
source : https://www.brilio.net/selebritis/5-keseruan-gita-savitri-youtuber-dunia-di-youtube-creator for-change-180129u.html
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam hangat
dan semoga bahagia selalu. Kali ini kita akan berbicara tentang beberapa kesedihan
yang saya rasakan akhir-akhir ini. Bukan oleh hal-hal besar yang terjadi pada
saya, namun oleh hal-hal besar yang dialami oleh orang-orang yang saya kagumi.
Kesedihan itu ternyata benar benar merembet ke dalam sanubari saya yang
terdalam. Entah mengapa bisa terjadi. Empat orang “social influencer”-kalaupun mau dibilang seperti itu- benar-benar
telah menyihir saya selama setahun belakangan ini. Melalui Youtube mereka telah menyihir rasa penasaran saya terhadap dunia
luar yang mungkin 10-20 tahun yang lalu tak kan bisa didapatkan dengan mudah.
Lewat keempat orang itu saya telah berjalan-jalan jauh mengarungi tempat-tempat
indah yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Dengan cara yang sangat
sederhana akhirnya saya pun tahu sudut-sudut tempat yang tak sepenuhnya
digambarkan dalam film-film luar negeri yang pernah saya tonton. Saya juga bisa
membedakan antara cabai lokal Indonesia dengan cabai dari Korea. Saya pun bisa
ikut merasakan dinginnya musim salju di negeri-negeri empat musim. Untuk
mempersingkat rasa penasaran mari kita tengok siapa saja merekan yag telah
membuat saya bangga sekaligus bersedih.
1. Ridwan
Sani
Dia hanyalah
seorang koki restoran jepang yang tinggal di Amerika. Kesehariannya berjalan
seperti biasa sebelum aktivitasnya itu diunggah dalam portal www.youtube.com lewat kanal bertitel Sansan TV. Saya
benar-benar terpesona oleh caranya bertutur dengan perlahan dan lebih banyak
menyuguhkan pemandangan Amerika, tempat tinggalnya dibanding memamerkan wajahnya
yang tak terlalu jelek, seperti kebanyakan vlogger lainnya. Dia memang tidak
terlalu banyak meng-ekploitasi percakapan dengan masyarakat lokal tapi it’s ok lah. Orang Amerika memang
menjunjung tinggi privasi mereka. Namun caranya bercerita dalam waktu 10 sampai
dengan 20 menit tak membuat saya merasa bosan. Video bersepeda di pedesaan
Amerika menjadi video favorit saya karena saya seperti benar-benar sedang
berada di sana. Video dari pemuda asli Jogja itu menemani waktu senggang saya
ketika tidak sedang bekerja. Hingga pada suatu waktu, setelah sebuah video awal
musim salju diupload dan saya juga telah menontonnya, sebuah kabar
kepulangannya ke Indonesia membuat saya tertegun beberapa waktu. Rupanya saya
benar-benar tak akan bisa melihat Mas Sani menikmati salju sepenuhnya di
Amerika. Dengan berat hati saya harus melihat dengan pelan dan juga membaca
satu persatu komentar pada video kepulangannya. Rasa penasaran saya akan
kepulangannya yang mendadak terwakili oleh beribu-ribu komentar yang menanyakan
hal serupa. Namun apalah daya. Jangkar yang sudah dilempar tak akan bisa
ditarik lagi. Ada alasan besar yang tak mungkin bisa kita campuri. Mas Ridwan
Sani telah memilih untuk pulang dengan pertimbangan yang terbaik. Semua
penggemarnya harus bisa menerimanya, meskipun pada awalnya ketika melihat
Sansan TV adalah melihat Amerika dari sudut pandang seorang TKI. Mas Ridwan
Sani dengan perlahan pun sudah bisa beranjak dari rasa kaget atas kepulangannya
yang mendadak. Sebagai salah satu penggemarnya, saya pun sudah mulai bisa
menerima dengan sepenuh hati. Saya tetap melihat videonya meskipun kini yang
tergambar adalah suasana pedesaan di Jawa, dimana itu sama dengan suasana
pedesaan dimana dulu saya tinggal. Tak begitu ada yang istimewa namun saya
tetap menikmatinya. Setidaknya saya pernah merasakan keajaiban melalui lensa
kamera dan cara bertuturnya. Mas Ridwan Sani telah benar-benar menginspirasi
banyak orang untuk gigih meraih cita-cita. Terima kasih atas semua
video-videonya yang indah dan mempesona.
2. Parindra
Sidik Cahyono
Jarang orang
tahu namanya lengkapnya, selain penggemar setianya tentu. Ia lebih terkenal
dengan sebutan Bajindul lewat kanal youtube bertitel gokil abis. Jangan
tanyakan sudah berapa video tentang Korea yang ia unggah karena anda tidak akan
selesai menontonnya selama semalam suntuk. Hampir 700 video yang telah ia
unggah dari yang berdurasi satu hingga 20 menit lebih. Ia adalah sebuah potret
kesabaran dan ketekunan yang berjodoh dengan popularitas. Berawal dari TKI
sederhana yang merantau ke Korea mengantarkannya menjadi calon artis yang akan
wara-wiri di acara TV nasional. Namun sebelum itu terwujud, menonton videonya
terdahulu adalah kenikmatan luar biasa bagi saya. Reviewnya tentang
tempat-tempat, cara bertutur, sikap dan budaya Korea membuat saya ingin lekas-lekas
pergi ke sana. Kepercayaan dirinya berbahasa Jawa dan juga keramahannya
terhadap masyarakat lokal saat berinteraksi menyihir alam bawah sadar saya.
Bahkan sampai tulisan ini dibuat aura ke-humble-annya
tetap terpancar dari video kepulangannya yang berbaur dengan kesedihan. Bagi
banyak orang, Bajindul memang telah menjadi artis yang sesungguhnya. Dan
kepulangannya yang telah terjadwal sedari awal membuat saya begitu menikmati
setiap video yang ia unggah sebelum hari H itu datang. Ketika hari H itu datang
saya merasakan kesedihan yang luar biasa pula. Takkan ada lagi jalan-jalan
bersama Cel-Cel yang melegenda itu. Takkan ada kemesraan bersama si Cimong atau
petualangannya mencari yang mlenuk-mlenuk
bersama teman-teman TKI-nya. Untungnya, sebelum benar-benar pulang, collab-nya dengan Jang Hansol akhirnya
terwujud sehingga saya tak akan penasaran lagi. Pada akhirnya saya hanya bisa
mengucapkan terima kasih karena telah memberi gambaran yang nyata tentang
negara yang sangat ingin saya kunjungi. Semoga tetap memberi tontonan yang
menarik saat ditanah air.
3. Gita
Savitri Devi
Dia adalah
seorang Youtubers terkenal Indonesia yang masuk dalam program Creator For Change yang bertujuan
mengajak berbuat baik dengan cara yang menyentuh dan smooth. Sebelum beberapa penghargaan, kontrak TV dan kepulangannya
pada lebaran tahun lalu, menonton video hijabers ini adalah sebuah keasyikan tersendiri. Video
jalan-jalannya di Jerman, tempat ia berkuliah dan menamatkan S-1, segmen
beropini atau kemunculannya dalam kanal Coolyah memberikan warna yang ceria
bagi banyak orang. Selain karna wajah cantiknya yang mirip Kim Ji Won, cara
bertuturnya, interaksinya dengan Bang Paul Parto juga menambah baper para penontonnya.
Opininya dalam segmen beropini juga mewakili banyak cara berpikir orang yang menghendaki
adanya keseimbangan. Kisah hidupnya memang menarik sehingga buku pertamanya
yang berjudul “Rentang Kisah” laris manis dan naik cetak terus. Namun
sebagaimana jalan hidup seseorang yang memang harus bergerak, begitu pula
dengan videonya Gita yang mulai banyak berubah. Di salah satu videonya, saya lupa yang mana, setelah
kepulangannya kembali ke Jerman untuk melanjutkan S-2nya dia berujar bahwa akan
mengurangi video jalan-jalannya dan akan lebih banyak mengupload konten yang
lebih mendidik dan berkualitas. Gita memang menepati ucapannya. Videonya banyak
diisi dengan kegiatan-kegiatan dia yang positif dan menginspirasi baik dari
kesibukannya berinteraksi sosial maupun lewat pekerjaan dari brand-brand yang
ia wakili. Berkali-kali keliling dunia mewartakan hal-hal baik yang
menginspirasi banyak orang. Sayangnya Gita tak begitu aktif lagi mengupload
video jalan-jalannya berkeliling Jerman dengan teman-teman kuliahnya. Sekali
lagi tak ada yang salah memang. Siapa sih yang tidak ingin jauh lebih sukses
dari sebelumnya. Namun saya benar-benar kehilangan Gita yang dulu sering
mengambil sudut-sudut kota Berlin. Yang sesekali mengobrolkan hal receh yang
malah kelihatan jadi serius. Atau mengobrolkan hal serius yang malah jadi becanda.
Dari semua hal
yang sudah disampaikan, saya tetap mengapresiasi Youtubers inspiratif seperti
dia. Setidaknya saya jadi banyak belajar tentang arti sebuah peran dari orang
yang jauh lebih muda dari saya. Saya juga bisa berkeliling Eropa, terutama
Jerman, tanpa harus membuat visa terlebih dahulu.
4. Jang
Hansol
Dia adalah arek
Ngalam namun berkewarganegaraan
Korea. Bagi orang yang mengikuti kanal Youtube-nya dari awal pasti akan tahu
bagaimana seorang WN Korea yang lama hidup di Indonesia memandang Indonesia
dari sudut pandangnya. Saat melihat videonya saya jadi bisa merasakan bagaimana
orang luar memandang kita dengan segala ubo
rampe-nya. Saya begitu salut dengan kefasihannya berbahasa Jawa Timur-an
dan juga bahasa Indonesia. Medoknya itu membuat saya bangga sebagai bagian dari
bangsa Indonesia yang besar. Pendapat-pendapatnya yang berbeda tentang adat
kebiasaan yang biasa terjadi di Indonesia membuat saya terkadang geli sendiri. Dan
kepulangannya ke Korea untuk bekerja di sebuah stasiun TV disana meninggalkan
sedikit rasa sesal. Mungkinkah takkan ada lagi dari Indonesia yang bisa
dikomentari? Awalnya saya berpikiran seperti itu. Namun kenyataannya dia tetap
aktif dengan kanal bertitel Korea Reomit,
mengabarkan kesehariannya di Korea dari sudut pandang orang Korea sendiri. Saya
pun tetap setia menonton videonya. Semakin ke sini kontennya semakin bervariasi
dan semakin bermakna. Wawancaranya dengan eks warga Korut banyak mengubah
persepsi saya tentang hubungan antara Korsel dengan Korut. Semoga kedepan Mas
Hansol bisa maen lagi ke Indonesia untuk bertemu dengan para subscribers-nya.
Terima kasih telah ikut mencintai Indonesia. Semoga semakin sukses.
Mungkin itu
saja yang bisa saya sampaikan. Semoga kedepannya semakin banyak influencers di media sosial yang
memberikan konten positif untuk para penontonnya. Bukannya konten alay yang
merusak mental dan psikis para penontonnya.
Salam sukses dan Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar